Ilham Ferry Pratama Yudha
2 min readOct 25, 2024

Berada di perusahaan yang hampir semua task dan bugnya ber-priority tinggi, membuat ku sering kebingungan ketika ditanya temen (beda perusahaan) tentang hal ini.

Emang apa bedanya priority & severity di bug? Terus, contohnya kayak gimana? Cara menentukan bug priority dan severitynya?

Begitu tanya temenku. Dan kali ini aku akan menjawab 2 pertanyaan awal, untuk pertanyaan ke 3 di next post ya.

OK severity dan priority tu beda.

Severity itu mudahnya untuk menjawab pertanyaan “seberapa parah sih bugnya?”. Sendangkan priority untuk menjawab “Seberapa penting bugnya perlu disolve?”.

Analogy

Bayangin kamu punya celana dan ternyata celana itu sobek. Letak atau ukuran dari sobekan ini bisa diibaratkan sebagai severity.

  • Misal sobeknya ada di kantong, mau sebesar apapun itu, orang lain ngga akan bisa ngeliat, case ini bisa dikategorikan paling kecil severitynya.
  • Lalu jika sobeknya ada di bagian depan area lutut, bisa dibilang severity minor, udah terlihat dan cukup mengganggu tapi masih bisa banget kalau mau dipakai.
  • Major jika sobeknya ada dibagian pantat. Bayangin aja dulu.
  • Dan Critical ketika sobekya gedeeee banget. Ngebuat celananya itu nggak bakal kamu pakai lagi kalau ngga dibenerin.
Photo by Jon Tyson on Unsplash

Nah untuk priority juga ada level nya, low, medium, high.

Penentuan priority sendiri ada banyak varibale yang bisa di jadikan pertimbangan, misal dari acara yg mau dihadiri, kalau formal banget, sobekan kecil di area lutut akan jadi priority yang tinggi (Minor severity - high priority).

Kalau buat nongkrong, sobekan kecil nggak akan jadi masalah (minor severity - low priority).

Contoh lainnya: dari berapa banyak celana yang kamu punya. Kalau ada 3 celana, otomatis sobekan besar yang tadi severity nya critical pun nggak akan jadi masalah, karena toh dirimu punya celana lain yang bisa dipakai (Critical Severity - Low Priority).

Perubahan

Baik severity atau priority bisa berubah. Severity akan bisa berubah kalau di gali lagi lebih dalam. Jika temuan awal hanya di level minor, tidak menutup kemungkinan akan berubah ke major jika dilakukan pengecekan lagi.

Sedangkan priority, akan berubah tergantung pada keputusan stakeholder.

Misal karena ada suatu moment/event yang jangan sampai terlewat, task yang mulanya pirotiy low akan menjadi very high, karena moment hanya ada di saat ini, kalau sampai kehilangan moment, maka let’s say perusahaan tidak jadi mendapat tambahan keuntungan.

Itu dulu. Bye bye.

Ilham Ferry Pratama Yudha
Ilham Ferry Pratama Yudha

Written by Ilham Ferry Pratama Yudha

Writes short article for my "aha" moment. Especially... in a Software QA world.

No responses yet